Views

Jumat, 26 September 2008

Jenuh

Jenuh

Satu kata yang melukiskan hidupku sekarang
Aku ada,
Tapi tiada satu rumah tak pernah bersapa
Haruskah aku terus yang mengalah?

Ingin rasanya ku pergi
Namun aku diikat mati
Oleh toleransi persaudaraan
Yang tak berimbang pengertian

Sampai kapan ku harus bersabar
Akankah ku harus dirumah putih
Atau pergi tak kembali
Baru terasa aku berarti

Tidak ada komentar: